BAB 1
LANDASAN TEORI
1.1 Pengertian Keluarga
1.1.1 Keluarga
adalah kelompok atau kumpulan manusia yang hidup bersama sebagai satu
kesatuan atau unit masyarakat yang terkecil dan tidak selalu ada
hubungan darah, ikatan perkawinan atau ikatan-ikatan lain, mereka hidup
bersama dalam satu rumah dan di bawah asuhan kepala keluarga dan makan
dari satu periuk (Subdit Perawatan Masyarakat Depkes RI, 1983, Effendy,
1995: 175).
1.1.2 Keluarga
adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah
suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Effendy, 1995: 175).
1.1.3 Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu
yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau
pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi
satu sama lain, dan di dalam perannya masing-masing menciptakan serta
mempertahankan kebudayaan (Bailon, 1989, Effendy, 1995: 175)
Dari ketiga batasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa keluarga adalah :
§ Unit terkecil masyarakat
§ Terdiri dari dua orang atau lebih
§ Hidup dalam satu rumah tangga
§ Dibawah asuhan kepala rumah tangga
§ Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga
§ Setiap anggota keluarga menjalankan perannya masing-masing
§ Menciptakan, mempertahankan suatu kebudayaan
1.2 Struktur Keluarga
Struktur keluarga menurut Effendy (1995: 33), diantaranya:
1.2.1 Patrilineal
Adalah
keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara dalam beberapa
generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.
1.2.2 Matrilineal
Adalah
keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa
generasi, dimana hubungan itu disusun melalui garis ibu.
1.2.3 Matrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri.
1.2.4 Patrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami.
1.2.5 Keluarga kawinan
Adalah
hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga, dan
beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya
hubungan suami / istri.
1.3 Tipe Keluarga
Menurut Effendy (1995: 177) tipe keluarga adalah sebagai berikut :
1.3.1 Keluarga inti (Nuclear Family)
Adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak.
1.3.2 Keluarga Besar (Extended Family)
Adalah keluarga inti ditambah dengan sanak saudara misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi, dsb.
1.3.3 Keluarga Berantai (Serial Family)
Adalah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
1.3.4 Keluarga duda/ janda (Single Family)
Adalah keluarga yang terjadi karena perceraian / kematian.
1.3.5 Keluarga berkomposisi (Composite)
Adalah keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama.
1.3.6 Keluarga kabitas (Cohabitation)
Adalah dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga.
1.4 Tugas Keluarga
1.4.1 Menurut Effendy (1995:181) delapan tugas pokok keluarga adalah sebagai berikut :
1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya
2. Pemeliharaan tugas, sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga
3. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukan masing-masing
4. Sosialisasi antara anggota keluarga
5. Pengaturan jumlah anggota keluarga
6. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga
7. Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas
8. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggota keluarga
1.4.2 Freeman (1981) membagi 5 tugas kesehatan yang harus dilakukan oleh keluarga yaitu
1. Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap anggotanya.
2. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat
3. Memberikan
keperawatan kepada anggota keluarganya yang sakit dan yang tidak dapat
membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang terlalu muda
4. Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarga.
5. Mempertahankan kesehatan yang menunjukkan pemanfaatan dengan baik akan fasilitas-fasilitas kesehatan.
1.5 Tipologi Masalah Kesehatan Keluarga
Menurut Effendy (1995: 196-197) dalam tipologi masalah kesehatan keluarga ada 3 kelompok masalah besar, yaitu
1.5.1 Ancaman
adalah keadaan – keadaan yang dapat memungkinkan terjadinya penyakit,
kecelakaan , dan kegagalan dalam mencapai potensi kesehatan. Yang
termasuk dalam ancaman kesehatan adalah :
1. Penyakit keturunan, seperti asma bronkiale, diabetes mellitus dan sebagainya.
2. Keluarga/ anggota keluarga yang menderita penyakit menular, seperti TBC, gonoroe, hepatitis dan sebagainya.
3. Jumlah
anggota keluarga terlalu besar dan tidak sesuai dengan kemampuan dan
sumber daya keluarga. Seperti anak terlalu banyak dan penghasilan
keluarga kecil.
4. Resiko terjadi kecelakaan dalam keluarga misal: benda tajam di letakkan sembarangan, tangga rumah terlalu curam.
5. Kekurangan atau kelebihan gizi dari masing – masing anggota keluarga.
6. Keadaan – keadaan yang menimbulkan stres, antara lain:
6.1 Hubungan keluarga yang kurang harmonis
6.2 Hubungan orang tua dan anak tegang
6.3 Orang tua yang tidak dewasa
7. Sanitasi lingkungan yang buruk
7.1. Ventilasi dan penerangan rumah kurang baik
7.2. Tempat pembuangan sampah yang tidak memenuhi syarat
7.3. Tempat pembuangan tinja mencemari sumber air minum
7.4. Sumber air minum yang tidak memenuhi syarat
7.5. Kebisingan
7.6. Polusi udara
8. Kebiasaan – kebiasaan yang merugikan kesehatan
8.1. Merokok
8.2. Minuman keras
8.3. Tidak memakai alas kaki
8.4. Minum obat tanpa resep
8.5. Kebiasaan makan daging mentah
8.6. Hygiene personal kurang
9. Sifat kepribadian yang melekat, misalnya pemarah
10. Riwayat persalinan sulit
11. Memainkan
peranan yang tidak sesuai, misalnya anak wanita memainkan peranan ibu
karena meninggal, anak laki- laki memainkan peranan ayah
12. Imunisasi anak tidak lengkap.
1.5.2 Kurang/ tidak sehat: adalah kegagalan dalam memantapkan kesehatan antara lain:
1. Keadaan sakit, apakah sesudah atau sebelum diagnosa
2. Kegagalan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak yang tidak sesuai dengan pertumbuhan anak normal
1.5.3 Situasi
krisis adalah saat – saat yang banyak menuntut individu atau keluarga
dalam menyesuaikan diri termasuk juga dalam hal sumber daya keluarga.
Yang termasuk dalam situasi krisis adalah:
1. Perkawinan
2. Kehamilan
3. Persalinan
4. Masa nifas
5. Menjadi orang tua
6. Penambahan anggota keluarga, misalnya bayi baru lahir
7. Abortus
8. Anak masuk sekolah
9. Anak remaja
10. Kehilangan pekerjaan
11. Kematian anggota keluarga
12. Pindah rumah
1.6 Diagnosa Keluarga
Menurut Effendy (1995: 50-51) ketidakmampuan keluarga dalam melaksanakan tugas-tugas kesehatan dan keperawatan antara lain :
1.6.1 Ketidaksanggupan masalah kesehatan keluarga,disebabkan karena:
1. Kurang pengetahuan/ ketidaktahuan fakta
2. Rasa takut akibat masalah yang di ketahui
3. Sikap dan falsafah hidup
1.6.2 Ketidaksanggupan keluarga mengambil keputusan dalam melakukan tindakan yang tepat, disebabkan karena:
1. Tidak memahami mengenai sifat, berat, dan luasnya masalah
2. Masalah kesehatan tidak begitu menonjol
3. Keluarga tidak sanggup memecahkan masalah karena kurang pengetahuan dan kurangnya sumber daya keluarga
4. Tidak sanggup memilih tindakan di antara beberapa pilihan
5. Ketidakcocokan pendapat dari anggota- anggota keluarga
6. Tidak tahu tentang fasilitas kesehatan yang ada
7. Takut dari akibat tindakan
8. Sikap negatif terhadap masalah kesehatan
9. Fasilitas kesehatan tidak terjangkau
10. Kurang percaya terhadap petugas dan lembaga kesehatan
11. Kesalahan informasi terhadap tindakan yang diharapkan
1.6.3 Ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit, disebabkan karena:
1. Tidak
mengetahui keadaan penyakit, misalnya, sifat, penyebab, penyebaran,
perjalanan penyakit, gejala dan perawatannya serta pertumbuhan dan
perkembangan anak.
2. Tidak mengetahui tentang perkembangan perawatan yang dibutuhkan
3. Kurang/ tidak ada fasilitas yang diperlukan untuk perawatan
4. Tidak
seimbang sumber yang ada dalam keluarga, misalnya keuangan, anggota
keluarga yang bertanggung jawab, fasilitas fisik untuk perawatan.
5. Sikap negatif terhadap yang sakit.
6. Konflik individu dalam keluarga.
7. Sikap dan pandangan hidup.
8. Perilaku yang mementingkan diri sendiri
1.6.4 Ketidaksanggupan
memelihara lingkungan rumah yang dapat mempengaruhi kesehatan dan
perkembangan pribadi anggota keluarga disebabkkan karena :
1. Sumber-sumber
keluarga tidak cukup, diantaranya keuangan, tanggung jawab/ wewenang,
keadaan fisik rumah yang tidak memenuhi syarat.
2. Kurang dapat menilai keuntungan dan manfaat pemeliharaan lingkungan rumah,
3. Ketidaktahuan pentingnya sanitasi lingkungan
4. Konflik personal dalam keluarga
5. Ketidaktahuan tentang usaha pencegahan penyakit
6. Sikap dan pandangan hidup
7. Ketidakkompakan
keluarga karena sifat mementingkan diri sendiri, tidak ada kesepakatan,
acuh terhadap anggota keluarga yang mempunyai masalah
1.6.5 Ketidakmampuan menggunakan sumber di masyarakat guna memelihara kesehatan, di sebabkan karena:
1. Tidak tahu bahwa fasilitas kesehatan itu ada
2. Tidak memahami keuntungan yang diperoleh
3. Kurang percaya terhadap petugas kesehatan dan lembaga kesehatan
4. Pengalaman yang kurang baik terhadap petugas kesehatan
5. Rasa takut ada akibat dari tindakan
6. Tidak terjangkau fasilitas yang diperlukan
7. Tidak adanya fasilitas yang diperlukan
8. Rasa asing dan tidak ada dukungan dari masyarakat
9. Sikap dan falsafah hidup
1.7 Tujuan Perawatan Kesehatan Keluarga
Peningkatan
status kesehatan merupakan tujuan utama yang ingin dicapai dalam
memberikan asuhan kebidanan/perawatan kesehatan keluarga.
1.7.1 Tujuan umum
Untuk
meningkatkan kemampuan keluarga dalam memelihara kesehatan keluarga
mereka sehingga dapat meningkatkan status kesehatan keluarganya.
1.7.2 Tujuan Khusus
1. Peningkatan kemampuan keluarga dalam mengidentifikasi masalah kesehatan yang dihadapi keluarga.
2. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam menanggulangi masalah-masalah kesehatan dasar dalam keluarga.
3. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan yang tepat dalam mengatasi masalah kesehatan pada anggotanya.
4. Meningkatkan
kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap anggota
keluarga yang sakit dan dalam mengatasi masalah kesehatan anggota
keluarga.
5. Meningkatkan produktifitas keluarga dalam meningkatkan mutu hidupnya
1.8 Langkah-Langkah Perawatan Kesehatan Keluarga
Dalam
melaksanakan asuhan perawatan kesehatan keluarga ada beberapa langkah
yang harus dilakukan oleh bidan menurut Effendy(1995: 45-46) yaitu:
1.8.1 Membina hubungan kerjasama yang baik dengan keluarga, dengan cara :
1. Mengadakan kontak dengan keluarga
2. Menyampaikan maksud dan tujuan serta minat untuk membantu keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan keluarga
3. Menyatakan kesediaan untuk membantu memenuhi kebutuhan-kebutuhan kesehatan yang dirasakan keluarga
4. Membina komunikasi 2 arah dengan keluarga
1.8.2 Melaksanakan pengkajian untuk menentukan adanya masalah kesehatan keluarga
1.8.3 Menganalisa data keluarga untuk menentukan masalah-masalah kesehatan dan perawatan keluarga
1.8.4 Menggolongkan kesehatan keluarga, berdasarkan sifat masalah kesehatan keluarga :
1. Ancaman kesehatan
2. Keadaan sakit / kurang sehat
3. Situasi kritis
1.8.5 Menentukan sifat dan luasnya masalah dan kesanggupan keluarga untuk melaksanakan tugas-tugas keluarga dalam bidang kesehatan
1.8.6 Menentukan / menyusun skala prioritas masalah kesehatan dan keperawatan keluarga, dengan mempertimbangkan :
1. Sifat masalah
2. Kemungkinan masalah untuk diubah
3. Potensi menghindari masalah
4. Persepsi keluarga menghindari masalah
1.8.7 Menyusun rencana asuhan perawatan kesehatan dan perawatan keluarga sesuai dengan urutan prioritas:
1. Menentukan tujuan yang realistis
2. Merencanakan pendekatan dan tindakan
3. Menyusun standar dan kriteria evaluasi
1.8.8 Melaksanakan asuhan keperawatan kesehatan keluarga sesuai dengan rencana yang disusun
1.8.9 Melaksanakan evaluasi keberhasilan tindakan keperawatan yang dilakukan
1.8.10 Meninjau
kembali masalah keperawatan dan kesehatan yang belum dapat teratasi
dengan merumuskan kembali rencana asuhan kebidanan yang baru
1.9 Perencanaan
Perencanaan asuhan perawatan kesehatan masyarakat disusun berdasarkan diagnosa keperawatan yang telah ditetapkan.
Menurut Effendy (1995:260) rencana asuhan mencakup:
1.9.1 Merumuskan tujuan keperawatan yang akan dicapai.
1.9.2 Rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan
1.9.3 Kriteria hasil untuk menilai pencapaian tujuan.
1.10 Pelaksanaan
Pelaksanaan merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan yang telah disusun (Effendy, 1995: 262).
1.11 Evaluasi
Menurut Effendy (1995:263) kegiatan yang dilakukan dalam penilaian adalah:
1.11.1 Membandingkan hasil tindakan yang dilaksanakan dengan tujuan yang telah ditetapkan.
1.11.2 Menilai efektivitas proses keperawatan mulai dari tahap pengkajian sampai dengan pelaksanaan.
1.11.3 Hasil penilaian keperawatan digunakan sebagai bahan perencanaan selanjutnya apabila masalah belum teratasi.
BAB 2
TINJAUAN KASUS
2.1 Pengkajian
Pengumpulan data.
Tanggal : 02- 11- 2009
Pukul : 17.00 WIB
2.1.1 Biodata
Nama kepala keluarga : Tn. W
Umur : 36 th
Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Buruh Tani
Penghasilan : ± 600.000,-/bulan
RT/RW : 01/02
Dusun : Palur
Desa : Palur
Kecamatan : Kebonsari
Kabupaten : Madiun
2.1.2 Daftar anggota keluarga
No.
|
Nama
|
Umur
|
Jenis
kelamin
|
Hub. Keluarga
|
Agama
|
Pendidikan
|
Pekerjaan
|
KB
|
Sehat/
sakit
|
1.
2.
3.
|
Ny. S
An. Y
An. K
|
29 th
8 th
68 th
|
P
L
L
|
Istri
Anak
Mertu
|
Islam
Islam
Islam
|
SD
-
-
|
Tani
-
-
|
-
-
-
|
Sehat
Sehat
Sehat
|
2.1.3 Genogram
Keterangan :
: laki-laki
: perempuan
: garis keturunan

: garis perkawinan
: semua anggota keluarga
Tipe
keluarga ini (Extended Family) Adalah keluarga inti ditambah dengan
sanak saudara misalnya nenek, kakek, keponakan, yang terdiri dari ayah,
ibu, anak dan kakek. Yang paling dominan dalam pengambilan keputusan
adalah ayah sebagai kepala keluarga. Hubungan dalam keluarga sangat
harmonis.
2.1.4 Keadaan Lingkungan
1. Rumah
Jenis rumah : semi permanen 10 x 7 cm
Letak : berdekatan dengan tetangga
Dinding : papan dan tembok
Atap : genting
Lantai : plester
Pencahayaan : baik
Jalan angin : cukup
Jendela : ada
Jumlah ruangan : 5 ruang
Dapur : terletak di belakang rumah
Kebersihan rumah : cukup bersih
2. Air minum : dari sumur
Nilai air : bersih, tidak berbau
Air untuk minum : dimasak
3. Pembuangan sampah: dibakar
4. Jamban dan kamar mandi
Jenis jamban : cemplung
Kamar mandi : milik sendiri
Kebersihan : bersih
5. Pekarangan dan selokan
Mempunyai pekarangan
Air limbah disalurkan ke selokan
6. Kandang ternak : tidak punya
7. Lingkungan rumah : terletak di antara rumah tetangga,
8. Fasilitas sosial
Rumah jauh dari polindes, jarak kira-kira 4 km
9. Denah rumah
2
3 4 5
Keterangan : 1. Teras 4. R.tidur
2. R. tamu 5. dapur
3. R. tidur
2.1.5 Keadaan Kesehatan Keluarga
1. Tn.W
Sakit yang sering dialami Tn. W adalah batuk pilek, sekarang dalam keadaan sehat tidak ada keluhan tentang kesehatannya.
2. Ny. S
Sakit
yang sering dialami Ny. S adalah batuk pilek biasa, sembuh setelah
minum obat yang dibeli dari toko. Sekarang dalam keadaan sehat tidak ada
keluhan tentang kesehatannya.
3. An. Y
Sakit
yang sering dialami An. Y adalah panas, sembuh setelah minum obat yang
dibeli dari toko. Sekarang dalam keadaan sehat tidak ada keluhan tentang
kesehatannya.
4. Tn K
Sakit
yang sering dialami Tn. K adalah batuk pilek namun mempunyai riwayat
hipertensi, biyasanya periksa ke puskesmas detempat . Sekarang dalam
keadaan sehat tidak ada keluhan tentang kesehatannya.
2.1.6 Riwayat Penyakit Keluarga
Dalam
keluarga tidak ada yang menderita penyakit kuning, batuk lama tidak
sembuh, tidak ada riwayat kencing manis, jantung. Biasanya keluarganya
panas, batuk, pilek biasa dan sembuh setelah membeli obat dari toko atau bila parah berobat ke bidan.
2.1.7 Riwayat Kebidanan
1. Riwayat haid
Ny.
S menstruasi pertama kali umur 13 tahun, siklus teratur 28-30 hari,
lama 4-5 hari, konsistensi encer, hanya sedikit-sedikit. Tidak nyeri
haid, tidak ada keluhan keputihan. HPHT: 25-10-2009
2. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas
Pada
hamil pertama ibu periksa ke bidan >4x, selama hamil tidak ada
keluhan, mendapat imunisasi TT 2x, tablet tambah darah dan vitamin habis
diminum. Ibu melahirkan di rumah bidan, BBL 2900 gram, PB 50 cm, ibu
tidak mengalami perdarahan, ibu menyusui sampai anak usia 2 tahun.
3. Keluarga Berencana
Setelah
menikah ibu tidak memakai KB. Setelah melahirkan ibu hanya memakai KB
alami, KB sendiri berdasarkan perkiraan ibu sendiri.
2.1.8 Pola Kebiasaan Sehari-hari Keluarga
1. Nutrisi
Tn.W :
makan 3x/hari dengan porsi 1 piring nasi dengan komposisi menu berupa
nasi, lauk pauk, tidak suka sayur, minum air putih 5-6 gelas/hari.
Ny. S :
makan 3x/hari dengan porsi 1 piring nasi dengan komposisi menu berupa
nasi, lauk pauk, sayur, minum air putih 5-6 gelas/hari. Tidak ada alergi
terhadap makanan apapun.
An. Y :
makan 3x/hari dengan porsi 1 piring nasi dengan komposisi menu berupa
nasi, lauk pauk (tahu, tempe), tidak suka sayur, minum air putih 4-5
gelas/hari, minum susu 1-2 gelas/hari.
Tn. K : makan 3x/hari dengan porsi 1 piring nasi dengan komposisi menu berupa nasi, lauk pauk, sayur, minum air putih 4-5 gelas/hari.
2. Eliminasi
Seluruh
anggota keluarga biasa BAB 1x sehari tiap pagi hari, konsistensi lunak,
warna kuning tengguli, tidak ada keluhan saat BAB, BAK ± 4-5 x/hari,
warna kuning jernih, bau khas, tidak nyeri saat BAK.
3. Istirahat
Tn. W : Biasa tidur malam pukul 21.00-04.00 WIB, tidak ada gangguan tidur, tidur siang jarang karena masih kerja.
Ny. S & An. Y: Biasa tidur malam pukul 21.00-05.00 WIB, tidak ada gangguan tidur., jarang tidur siang.
Tn K : Biasa tidur malam pukul 21.00-05.00 WIB, tidak ada gangguan tidur., jarang tidur siang.
4. Personal hygiene
Seluruh
anggota keluarga biasanya mandi 2 x/hari, gosok gigi tiap kali mandi,
keramas 3 x/minggu, ganti baju 1 x/hari atau bila kotor. Semua keluarga
BAB di WC cemplung.
5. Aktivitas
Tn. W : Kegiatan sehari-hari bekerja di sawah mulai pukul 05.00-10.00 WIB. Dan 15.00 – 18.00 WIB
Ny. S : Kegiatan sehari-hari bekertja di sawah mulai pukul 06.00-10.00 WIB, siang dan sore hari kerja serabutan di rumah.
An. Y : Kegiatan sehari-hari sekolah di SDN 1 Palur. mulai pukul 07.00-11.00 WIB, siang dan sore hari bermain dengan teman sebaya.
Tn. K : Kegiatan sehari- hari hanya di rumah kadang membantu pekerjaan rumah namun banyak istirahatnya karena usia sudah tua..
1. Rekreasi
Keluarga hanya menonton Televisi di rumah, atau pergi ke rumah saudara, jarang berlibur di tempat wisata.
2. Riwayat ketergantungan
Dalam
keluarga Tn. W ada yang merokok, sedangkan anggota keluarga tidak ada
yang tergantung pada obat-obatan, jamu-jamuan ataupun minuman keras.
3. Kehidupan seksual
Tn.W dan istrinya menyatakan hubungan seksualnya tidak ada masalah.
4. Psikososial dan spiritual
Hubungan
antar keluarga Tn. W sangat harmonis dan saling membantu dalam
pekerjaan rumah tangga dalam penyelesaian masalah. Hubungan dengan
tetangga baik dan akrab, saling membantu dan tolong menolong. Keluarga
Tn.W beragama Islam dan rajin sholat 5 waktu, bila ada pengajian di
dusun Ny. S kadang mengikutinya.
2.1.9 Data khusus
1. Ny. S
PUS yang memakai KB alami
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
T : 120/80 mmHg N : 80 x/menit
S : 361 °C Rr : 20x/menit
Kepala : kulit kepala bersih, tidak ada benjolan, warna rambut hitam, rambut tidak rontok.
Mata : bentuk simetris, fungsi dan bentuk tidak ada kelainan, sclera putih, konjungtiva palpebra merah muda
Hidung : bersih, tidak ada polip, tidak ada secret.
Telinga : simetris, tidak ada kelainan, pendengaran baik.
Mulut : mukosa mulut basah, lidah bersih, tidak ada stomatitis dan ada caries
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan kelenjar limfe, tidak ada bendungan vena jugularis
Dada : pernapasan
normal, bunyi jantung normal, gerakan dada simetris, tidak ada
hiperpigmentasi areola mammae, tidak ada benjolan abnormal pada payudara
Abdomen : tidak ada bekas operasi, tidak ada pembesaran perut, tidak ada nyeri tekan pada abdomen.
Genetalia : tidak ada pengeluaran darah per vaginam, tidak ada condiloma acuminata/ condiloma talata, tidak ada varices
Ekstremitas : tidak ada kelainan anatomi dan gangguan fungsi pada ekstremitas atas maupun bawah.
2. An. Y
· Riwayat tumbuh kembang
- Tanggal lahir : 01- 11- 2000
BB lahir : 2900 gram
BB sekarang : 21 kg
TB lahir : 50 cm
TB sekarang : 125 cm
- Riwayat imunisasi : lengkap
2.2 Analisa Data
No.
|
Data
|
Masalah kesehatan dan Dx. Keluarga
|
1.
|
Pasangan usia subur umur 29 tahun, anak 9 tahun. HPHT : 25-10-2009, memakai KB alami
|
1. Masalah kesehatan :
PUS usia 29 tahun, tidak mengikuti program KB efektif selama 9 tahun.
Dx. keluarga :
1.Ketidaksanggupan mengenal masalah kesehatan keluarga disebabkan karena kurang pengetahuan/ ketidaktahuan fakta.
2.Ketidaksanggupan
mengambil keputusan dalam melakukan tindakan yang tepat disebabkan
karena masalah kesehatan tidak begitu menonjol.
3.Ketidakmampuan menggunakan sumber di masyarakat guna memelihara kesehatan disebabkan karena rasa takut pada akibat dari
|
2.3 Tipologi Masalah
1. PUS usia 29 tahun, tidak mengikuti program KB efektif selama 9 tahun.
No
|
Kriteria
|
Penghitungan
|
Skor
|
Pembenaran
|
1.
2.
3.
4.
|
Sifat masalah
Kemungkinan masalah dapat diubah
Potensi masalah untuk dicegah
Penonjolan masalah
|
2/3x1
2/2x2
3/3x1
2/2x1
|
2/3
2
1
1
|
Ancaman kesehatan
Adanya keinginan keluarga untuk mengikuti program KB.
Keluarga yakin bahwa program KB dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Keluarga menyadari hal ini sebagai suatu masalah kesehatan yang harus segera ditangani
|
Total skor
|
4 2/3
|
|
2.4 Rumusan Masalah Berdasarkan Prioritas
2.4.1 PUS usia 29 tahun tidak mengikuti program KB efektif selama 9 tahun.
1. Ketidaksanggupan mengenal masalah kesehatan keluarga disebabkan karena kurang pengetahuan/ ketidaktahuan fakta.
2. Ketidaksanggupan
mengambil keputusan dalam melakukan tindakan yang tepat disebabkan
karena masalah kesehatan tidak begitu menonjol.
3. Ketidakmampuan
menggunakan sumber di masyarakat guna memelihara kesehatan disebabkan
karena rasa takut pada akibat dari tindakan.